Minggu, 26 November 2017

PostHeaderIcon BAHAYA NARKOBA BAGI KESEHATAN


Narkoba merupakan akronim dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Istilah bahaya narkoba yang banyak digunakan di Indonesia sebenarnya mengacu kepada penyalahgunaan obat-obat berbahaya. Mengapa disebut penyalahgunaan? Karena sebenarnya beberapa jenis narkoba merupakan obat yang digunakan oleh dunia kedokteran sebagai obat bius, penghilang rasa sakit, dan mengobati berbagai penyakit berbahaya. Namun, penyalahgunaan terjadi ketika orang mengkonsumsi jenis obat narkoba tanpa resep dokter dan atau menggunakannya di luar dosis yang dianjurkan. Akibatnya, orang yang mengkonsumsi tersebut menjadi kecanduan.
Kepolisian Republik Indonesia mempunyai istilah sendiri terhadap narkoba, yaitu Napza, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Sedangkan menurut badan kesehatan dunia di bawah PBB, WHO, 1982 narkoba adalah semua jenis zat berupa padat, cair atau gas yang dapat merubah struktur dan fungsi tubuh manusia secara fisik maupun secara psikis. Jenis zat-zat yang dimaksud tidak termasuk zat makanan, karena makanan juga dapat merubah fisik dan psikis ke arah gizi yang lebih baik.
Baca juga:
Jenis-Jenis Narkoba
Berdasarkan definisi narkoba menurut WHO di atas, maka jenis-jenis narkoba terbagi menjadi tiga, yaitu :
  • Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman, dibuat secara sintetis maupun semi sintetis. Zat ini digunakan untuk menghilangkan kesadaran sebagian atau keseluruhan, mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri, dan menghilangkan rasa. Dikonsumsi tidak mengikuti aturan / resep dokter, sehingga mengakibatkan kecanduan atau ketergantungan.
    Contoh narkoba jenis ini adalah ganja.  Akibat menghisap ganja sangat banyak bagi tubuh dan lingkungan sosial.  Efek ganja dapat dilihat dari segi psikologis, sosial, dan ekonomis.
  • Psikotropika, yaitu zat atau obat alami atau sintetis di luar narkotika yang dapat menimbulkan efek psikoatif pada pemakainya. Psikoaktif yang dimaksud berarti mempengaruhi kerja syaraf pusat untuk merubah perilaku secara mental. Dengan pemakaian yang berlebihan dan terus menerus, zat ini juga akan menyebabkan ketergantungan / kecanduan.
    Contoh zat psikotropika adalah heroin
  • Zat adiktif, yaitu bahan lain selain narkotika dan zat psikotropika yang menyebabkan ketergantungan secara fisik dan psikologis. Orang yang tidak menggunakan ini apabila sudah merasa ketergantungan akan gelisah, tidak bisa berpikir, dan seterusnya.
    Contoh zat ini adalah rokok dan alkohol. Oleh sebab itu, beberapa negara menerapkan aturan yang sangat ketat dan mahal bagi penjualan alkohol dan rokok.  Dan diperlukan juga cara mengatasi kecanduan rokok dan cara menghilangkan alkohol dari dalam tubuh.
Penyebab Orang Mengkonsumsi Narkoba
Mengapa orang dapat mengkonsumsi narkoba? Padahal sekarang ini sudah banyak sekali kampanye anti narkoba dan penjelasan tentang bahaya narkoba. Beberapa hal yang menyebabkan orang tetap mengkonsumsi narkona, antara lain :
  • Anticipatory belief. Kondisi di mana melakukan sesuatu sebagai pembuktian kehebatan dirinya, mengikuti tren, dan akan dianggap sebagai orang dewasa. Contohnya, anak usia SD umumnya pertama kali merokok karena ingin dianggap sebagai kelompok tertentu, dianggap dewasa, dan dianggap hebat. Anak yang tidak berani merokok akan diejek masih kecil, banci, dan sebagainya.
  • Relieving belief. Penggunaan narkoba digunakan untuk melepaskan diri atau melupakan sejenak masalah-masalah yang dihadapi. Awalnya penggunaan narkoba sedikit. Namun karena semakin banyak tekanan dan ketergantungan, tubuh menuntut penggunaan yang semakin banyak.
  • Permissive belief. Keadaan di mana seseorang menganggap konsumsi narkotika, zat psikotropika, dan zat adiktif merupakan hal yang biasa dan sesuai dengan gaya hidup, yang sebenarnya gaya hidup tidak sehat. Contohnya mungkin banyak terjadi di kalangan artis dan anak muda yang menganggap narkotika dan zat adiktif seperti rokok adalah gaya hidup mereka.
Mengingat bahaya narkoba yang cukup serius dan sudah mengenai banyak generasi muda bangsa, maka artikel kali ini akan membahas bahaya narkoba dari segala sisi.
(Baca juga: efek samping sering minum obatefek samping obat penenang bahaya kokain)

Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan

Narkoba sesedikit apapun penggunaannya, sangat berbahaya bagi kesehatan. Karena penggunaan yang sedikit biasanya tidak akan bertahan lama. Secara umum, penyalahgunaan narkoba memberikan empat dampak bagi kesehatan, yaitu :
  • Dampak depresan. Dampak yang menyebabkan pemakai tertidur atau tidak sadarkan diri. Dalam tahap ini, tidurnya pengguna narkoba tidak sama dengan tidur orang biasa. Tidurnya tidak berarti istirahat. Karena beberapa organ tubuh masih bekerja.
  • Dampak halusinogen. Dampak ini menyebabkan pemakai narkoba berhalusinasi atau melihat sesuatu yang tidak ada. Halusinasi atau khayalan ini, bisa berupa sesuatu yang menakutkan baginya sehingga bisa berteriak-teriak histeris atau berupa sesuatu yang menyenangkan dan selama ini diinginkannya.
  • Dampak stimulan. Dampak yang menyebabkan organ tubuh seperti jantung dan otak pengguna narkoba bekerja lebih cepat. Pada saat ini, orang tersebut akan merasa lebih bertenaga dan mempunyai energi tambahan untuk berpikir dan berkreasi. Dampak narkoba jenis ini biasanya digunakan oleh para pekerja kreatif, pebisnis, dan semua orang yang merasa bahwa dia hanya bisa berkarya jika di bawah pengaruh narkoba. Akibatnya, organ tubuh dan otak yang dipaksa bekerja terus menerus melebihi batas kemampuan akan rusak dan dapat mengakibatkan kematian.
  • Dampak adiktif. Pada dasarnya, semua jenis narkoba menyebabkan dampak ketagihan atau kecanduan. Dalam waktu lama si pemakai tidak mengkonsumsinya, maka tubuh akan merasa sakit. Bahkan, tubuh bisa menjadi kondisi kritis (sakaw).
Selain empat dampak penyalahgunaan narkoba yang telah disebutkan di atas, secara spesifik narkoba dapat membahayakan kesehatan. Bahaya narkoba bagi kesehatan, yaitu :

1. Merusak sistem pernapasan
Ada beberapa jenis narkoba yang penggunaannya dihisap seperti ganja dan heroin. Penghisapan berarti melalui saluran pernapasan. Lewatnya zat-zat beracun melalui saluran pernapasan dapat mengakibatkan kondisi gangguan pada sistem pernapasan itu sendiri. Orang yang menggunakan narkoba jenis ini lebih mudah atau beresiko tinggi terserang sesak napas, bronchitis, infeksi paru-paru dan kanker paru-paru.
2. Perubahan fungsi otak
Mungkin di awal penggunaan narkoba, si pengguna merasa meningkat fungsi otaknya ; lebih kreatif, lebih mudah berpikir, dan lain-lain. Namun, ketika sudah sampai pada tahap kecanduan yang tinggi, fungsi tersebut tidak akan dirasakan lagi. Banyak penelitian yang menggunakan percobaan pada hewan akan menunjukkan bahwa penggunaan narkoba pada akhirnya akan merusak fungsi syaraf pusat, yaitu otak. Daya pikir akan menurun. Dan fokus tidak lagi pada pekerjaan dan lingkungan, tetapi kepada bagaimana cara mendapatkan narkoba.
3. Merusak sistem peredaran darah
Paru-paru dan jantung bekerja saling berhubungan. Ketika zat-zat kimia beracun memasuki paru-paru, maka zat-zat beracun tersebut akan masuk ke jantung dan peredaran darah secara keseluruhan. Dan karena darah beredar ke seluruh tubuh, maka akan menyebar pula zat-zat beracun yang dibawanya ke seluruh tubuh. Sistem peredaran darah menjadi rusak dan mudah terserang berbagai penyakit yang berhubungan dengan peredaran darah. Yang paling pertama dapat terlihat dari pengguna narkoba yang rusak sistem peredaran darahnya adalah mata yang memerah akibat melebarnya pembuluh darah mata.
4. Gangguan sistem reproduksi
Penggunaan narkoba yang terus menerus mengakibatkan gangguan sistem hormon, terutama hormon yang berkaitan dengan reproduksi. Akibatnya, terjadi penurunan fungsi seksual pada wanita maupun pria yang menggunakan narkoba.  Narkoba dapat menjadi salah satu penyebab kemandulan.
5. Gangguan pada sistem syaraf pusat /otak
Ketika zat-zat narkoba sudah memasuki sistem pembuluh darah, hanya dalam hitungan menit, senyawa kimia beracun dan berbahaya dibawa menuju otak dan organ lainnya. Di otak, yang merupakan sistem syaraf pusat, senyawa narkoba / THC melepaskan doplamin dan menyebabkan pengguna merasa tenang atau”fly”.
Doplamin yang dikeuarkan sangat banyak sehingga pada tahapan lanjut atau pecandu akan menyebabkan pengguna tidak dapat mencerna informasi secara benar, maupun mengingat sesuatu. Akibatnya, halusinasi terus menurus sampai kehilangan kesadaran. Alih-alih akan menambah kreatifitas dan meningkatkan fungsi kerja otak, narkoba menyebabkan kerusakan pada otak.
6. Gangguan pada kulit
Gangguan pada kulit biasanya terjadi pada pengguna narkoba dengan jarum suntik. Suntikan yang terus menerus di daerah yang sama mengakibatkan infeksi kulit. Kulit pengguna narkoba jenis ini terlihat lebam atau kebiruan di daerah bekas suntikan terjadi.
7. Gangguan pada hati
Dalam sistem pencernaan organ hati berfungsi menawarkan racun. Segala jenis racun akan masuk ke dalam hati, terutama narkoba yang dikonsumsi melalui mulut dan pernapasan. Karena banyaknya racun yang masuk, hati bekerja berlebihan sehingga mengalami gangguan fungsi hati. Gejala awal / ciri-ciri gangguan hati pengguna narkoba adalah perasaan tersengat di mulut dan tenggorokan.
8. Merusak sistem kekebalan tubuh
Dengan masuknya berbagai jenis kimia sangat berbahaya ke dalam tubuh dan buruknya berbagai organ tubuh, otomatis pengguna narkoba mengalami kerusakan / penurunan sistem kekebalan / imun tubuhnya. Pengguna narkoba akan mudah sekali terserang penyakit. Apalagi ditambah pecandu narkoba yang sudah level tinggi tiak lagi memperhatikan hal lain selain cara mendapatkan narkoba kembali.

Sumber :  https://halosehat.com/farmasi/aditif/bahaya-narkoba

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Diberdayakan oleh Blogger.